Smartnews.co.id, Luwu – Bencana banjir bandang dan longsor, menerjang Kabupaten Luwu. Tidak hanya merusak rumah warga, bencana ini juga menelan puluhan korban jiwa.
Ironisnya, Penjabat (Pj) Bupati Luwu, Muh Saleh menyebut pembukaan lahan yang dilakukan masyarakat menjadi penyebab utama banjir, bukan karna aktivitas pertambangan yang di lakukan PT Masmindo dan beberapa penambang ilegal.
Pernyataan ini berbanding terbalik dengan beberapa NGO seperti Walhi dan Wallacea. Mereka lebih menekankan jika keberadaan PT Masmindo Dwi Area memperparah kondisi kerusakan di hulu.
Pernyataan Pj Bupati Luwu ini, juga memancing reaksi beberapa aktivis di Kabupaten Luwu. Salah satunya, Kahar Agung yang meminta Pj Gubernur dan Mendagri untuk segera mengevaluasi Muh Saleh.
Sementara, Dewan Kehutanan Nasional Abdul Rahman Nur menyarankan agar persoalan banjir dan longsor ini tidak bisa didiamkan saja pasca bencana.
“Penting dan mendesak ada tindakan pencegahan oleh pemerintah. Namun penting sekali melibatkan berbagai stakeholder untuk membuat berbagai rekomendasi dan segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Mantan Bupati Luwu, Andi Mudzakkar mengatakan, situasi ini seharusnya segera dibicarakan secara intens oleh seluruh pemangku kepentingan.