Belopa, Smartnews – Penasehat hukum Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak (SBj), Irwan Saputra Pajerih, meminta agar kasus dugaan pelecahan atribut Partai Nasdem, tidak dikaitkan dengan kliennya.
Menurutnya, tuduhan terhadap kliennya itu tidak berdasar dan telah masuk dalam ranah pencemaran nama baik.
“Bahwa tuduhan terhadap Syukur Bijak yang merupakan salah satu ketua partai politik (Ketua DPC Partai Demokrat Luwu) yang juga Wakil Bupati Luwu tidak berdasar sama sekali. Ini sudah masuk ranah pencemaran nama baik dan berpotensi menciptakan kegaduhan dan konflik,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat 1 April 2022.
Ia juga meminta agar, pria yang dilaporkan oleh elit Partai Nasdem Luwu untuk segera diamankan. Sebab berpotensi membuat kegaduhan dan konfrontasi antar elit.
“Kami meminta kepolisian mengamankan pelapor pelecahan atribut Partai Nasdem di Luwu, karena berpotensi membuat kegaduhan dan konfrontasi antar elit,” kata Irwan.
Irwan menejelaskan, kasus dugaan pelecehan atribut Partai Nasdem bermula ketika salah satu netizen membuat postingan di Facebook. Pemilik akun tersebut diduga dekat dengan Syukur Bijak.
Irwan akui, foto profil akun yang diduga melecehkan Partai Nasdem mereka kenal dan kerap menyambangi Rujab Wakil Bupati Luwu.
“Kalau nama akun kami tidak tahu siapa, tapi foto profil akun Facebook tersebut kami kenal dan kami akui sering menyambangi Rujab Wabup Luwu, tapi bukan serta merta dengan interaksinya dengan Syukur Bijak lantas dia melakukan hal demikian karena perintah dari Syukur Bijak,” jelas mantan Ketua KNPI Luwu ini.
Apalagi selama ini, lanjut Irwan, Syukur Bijak memang dekat dengan warga. “Sebagaimana yang khalayak ketahui bahwa pintu rumah Syukur Bijak terbuka bagi siapapun dari berbagai kalangan, karena beliau tahu diri sebagai pelayan masyarakat sudah menjadi tanggungjawabnya untuk menerima semua tamu yang menyambanginya,” katanya.
Irwan yakin dan percaya postingan itu tidak ada hubungannya dengan Syukur Bijak. “Syukur Bijak bukan orang baru dalam politik, beliau sejak usia 25 tahun sudah jadi figur politik di Luwu. Jadi etika berpolitik beliau saya yakin sangat teruji, bagaimana menghargai dan menghormati tokoh politik apalagi partai politik,” tuturnya.
“Kami mohon jangan buat benih konflik politik antar parpol, apalagi Nasdem ini salah satu parpol pengusung Syukur Bijak pada Pilkada lalu,” tutupnya. (*)