DaerahHeadline

Deputi Litbang BKKBBN Puji Penanganan Stunting di Luwu Utara

55
×

Deputi Litbang BKKBBN Puji Penanganan Stunting di Luwu Utara

Sebarkan artikel ini

Masamba, Smartnews – Deputi Litbang BKKBN RI Prof Drh Muh Rizal M Damanik memuji Kabupaten Luwu Utara dalam hal penanganan stunting.

Hal itu disampaikan muh Rizal M Damanik saat berkunjung ke Kabupaten Luwu Utara, Jumat 9 Desember 2022.

“Prestasi yang diraih Luwu Utara dalam hal penanganan stunting sangat luar biasa. Saya tahu itu karena semua kabupaten di Sulsel datanya saya tahu,” katanya.

Muh Rizal menambahkan, dari data yang disampaikan Bupati Luwu Utara terkait progres penanganan dan upaya yang dilakukan Luwu Utara dalam hal penanganan stunting, sangat layak jika kabupaten yang berjuluk Bumi Lamaranginang ini mendapat banyak penghargaan.

“Di Sulawesi Selatan Luwu Utara urutan kedua setelah Kota Makassar, dengan prevalensi stunting 19,2 persen. Kenapa saya katan ini luar biasa Luwu Utara ini wilayahnya terluas di Sulsel seperti yang dipaparkkan ibu bupati tadi,” jelas Muh Rizal.

Beberapa prestasi yang ditorehkan Luwu Utara di tingkat nasional seperti Manggala Karya Kencana (MKK) dan Wira Karya Kencana (WKK). ” Insya Allah tahun depan ibu bupati akan memperoleh prestasi prestasi yang lain. Makanya saya beberapa kali sampaikan kepada BKKBN Sulsel kapan saya dibawa kunjungan ke Luwu Utara,” ungkapnya.

Sementara itu Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menyampaikan ada bebera inovasi pencegahan stunting yang diterapkan, seperti Inovasi ANC HYPNO TERAPI yang difokuskan pada ibu hamil di trisemester pertama yang bertujuan menurunzkan angka keluhan ibu hamil selama kehamilan seperti Emesis, sakit kepala, sakit ulu hati dan cemas dalam menghadapi persalinan.

” Selain itu juga ada inovasi HYPNOGREEN, inovasi ini merupakan pengembangan dari Inovasi ANC HYPNO TERAPI dengan menitik beratkan pada proses persalinan normal yang dapat mengurangi rasa sakit,” jelas Indah.

Juga Inovasi kejar stuntig lanju Indah, yaitu kelas pijat bayi resiko stunting yang bertujuan untuk meningkatkan berat badan bayi hingga mencapai berat badan bayi sehat dan mencegah terjadinya gagal tumbuh.

“Dan masih banyak lagi strategi yang kita lakukan dalam upaya menurunkan angka stunting. Saya sering sampaikan, usia produktif tidak menjadi beban pembangunan, akan tetapi mereka akan menjadi bagian mensukseskan program program pembangunan, khususnya dalam menghadapi Indonesia emas 2045″ tutur Indah.

” Dan untuk menghadirkan generasi emas di masa yang akan datang tentu harus kita mulai saat ini. Sesuai tema kegiatan kita hari ini bersama kita peduli dan bergerak dalam percepatan penurunan stunting guna menuju Indonesia emas,” tutup Indah. (*)