Palopo, SmartNews – Konflik antar siswa SMAN 3 Palopo dengan SMKN 2 Palopo makin memanas.
Perkelahian antar kedua kelompok siswa itu kembali terjadi di SMAN 3 Palopo, Jumat (3/3/2023) sore.
Kejadian itu bermula saat sekelompok siswa SMKN 2 Palopo melakukan penyerangan ke SMAN 3 Palopo.
Perkelahian kedua kelompok siswa itu tak dapat terhindarkan, hingga personil Polsek Wara dan Polres Palopo tiba di lokasi untuk mengamankan kejadian tersebut.
Saat aparat kepolisiaan tiba, siswa SMKN 2 palopo langsung mengambil langkah 1.000, alias kabur.
Mereka kabur dengan menggunakan sepeda motor. Polisi yang tiba di lokasi kejadian, berhasil mengendalikan situasi.
Para siswa SMAN 3 Palopo yang lari keluar sekolah pun langsung diarahkan kembali ke dalam sekolah mereka.
Aparat kepolisian melakukan penjagaan hingga siswa SMAN 3 Palopo pulang.
Namun, ada beberapa siswa yang masih tinggal di sekolah walaupun teman mereka pulang.
Para siswa SMAN 3 Palopo itu lalu melihat dua remaja melintas di depan sekolah mereka. Diduga para siswa itu mengira dua remaja tersebut ialah pelajar SMKN 2 Palopo.
Tanpa pikir panjang, kedua remaja yang masing-masing berinisial MK (17) dan SA (18) langsung dikeroyok oleh para pelajar tersebut.
Padahal, MK dan SA merupakan nelayan yang beralamatkan Kelurahan Benteng, Kota Palopo.
Akibat pengeroyokan tersebut, kedua korban mengalami sejumlah luka di tubuhnya.
Mereka mengalami luka tergores pada tangan sebelah kiri dan memar pada pelipis sebelah kanan.
Kedua korban tak terima dengan pengeroyokan tersebut. Mereka lalu melaporkan hal itu ke Polres Palopo.
Kasat Reskrim Polres Palopo, Iptu Akhmad Risal mengatakan, konflik yang terjadi antar siswa SMAN 3 Palopo dan SMKN 2 Palopo harus segera diselesaikan.
Itu dilakukan, agar konflik antar kedua sekolah tak berbuntut panjang dan menelan korban jiwa.
“Pihak SMAN 3 Palopo dan SMKN 2 palopo harus duduk bersama, mencarikan solusi dari permasalahan yang terjadi antar keduanya,” jelasnya.
“Terpenting, konflik ini harus segera diselesaikan agar tidak ada lagi permasalahan di kemudian hari. Jangan sampai juga menimbulkan korban jiwa,” pungkasnya. ***
