KUTIM – Rapat Dengar Pendapat (RDP) dilaksanakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Senin (10/6/2024). Rapat itu membahas sengketa lahan antara Kelompok Tani Bina Warga dengan PT. Indexim Coalindo.
Wakil Ketua DPRD Kutim, Arfan memimpin RDP tersebut. Rapat itu juga diikuti anggota DPRD Kutim lainnya seperti Agusriansyah, Hapnie Armansyah, Muhammad Ali, dan Faizal Rahman.
Dalam rapat itu turut hadir perwakilan Dinas Pertanahan, PUPR, PMPTSP, TPHP, Kapolsek Sangkulirang, Danramil Sangkulirang dan Camat Karangan.
Para wakil rakyat yang hadir satu persatu memaparkan pandangannya mengenai permasalahan tersebut. Dimulai dari Agusriansyah. Politisi PKS itu meminta agar kedua pihak menyelesaikan permasalah tersebut dengan cara damai.
Sementara itu, Hapnie menyampaikan bahwa dalam hal ini masyarakat berada pada posisi yang lemah. “Oleh karena itu, Kita tidak boleh tutup mata dengan persoalan riil yang ada di lapangan,” katanya.
Beda lagi dengan Faizal Rahman. Dia mencari keberadaan mitra PT Indexim Coalindo, yakni PT Santan Borneo Abadi (SBA)
Politisi PDI Perjuangan itu menilai, SBA harusnya dihadirkan, lantaran memiliki kesepakatan dengan PT Indexim Coalindo dan Kelompok Tani Bina Warga.
“Saya tidak tahu kenapa SBA tidak hadir. Harusnya dihadirkan juga supaya kita tahu deal-deal bapak itu kompensasinya apa. Jadi kompensasi dengan SBA, masyarakat yang dikorbankan gitu,” tegas Faizal.
Menanggapi jalannya RDP, Wakil Ketua DPRD Kutim, meminta kepada PT Indexim Coalindo agar mendengar dan memperhatikan setiap usulan dan saran yang dialamatkan padanya.
“Mudah-mudahan ini menyentuh ke Indexim, bahwa kemungkinan kita tidak perpanjang lebar ini. Kalau tidak, mungkin saya atas nama pimpinan memberikan rekomendasi,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, PT. Indexim menyampaikan pihaknya mencatat semua apa yang disampaikan para wakil rakyat dan pihak terkait yang hadir dalam RDP tersebut.
“Kami akan catat semua, saya sepakat bahwa kita harus selesaikan dengan baik. Namun untuk mengambil keputusan kapan, saya belum bisa berikan. Tapi tidak lama ini, semoga bisa dua minggu ke depan,” terangnya. (adv)
