Palopo, Smartnews – Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut bahwa dampak banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Palopo terdapat di 5 Kecamatan.
Peristiwa tersebut disebabkan tingginya intensitas curah hujan yang disertai angin kencang yang melanda Kota Palopo sejak Rabu 5 oktober 2022 malam.
Banjir terparah berada di jln Belimbing, Kelurahan Amassangan, Kecamatan Bara, dengan ketinggian air 50 centimeter hingga satu meter.
Sementara tanah longsor terjadi di Tiga titik yakni km 23, km 27 dan km 31 di jalan Poros Trans Sulawesi, di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, sekira pukul 01.00 Wita.
Kepala BPBD Palopo, Burhan Nurdin mengatakan, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan pihaknya terdapat 5 Kecamatan yang terdampak banjir dan tanah longsor.
“Berdasarkan investigasi kita tadi itu ada Lima Kecamatan yang terdampak yaitu Kecamatan Wara barat ada longsor di daerah Battang dan Battang Barat juga di daerah Padang Lambe,” katanya.
“Sementara banjir di daerah Telluwanua ada juga sebagian Wara Utara, Wara Timur dan Wara. Dan yang terparah kemarin itu Kecamatan wara dari 5 Kecamatan itu,” sambungnya.
Ia juga mengungkapkan, beruntung atas peristiwa banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Palopo tidak ada korban jiwa.
“Kalau korban jiwa nihil, tapi kalau yang terdampak ada kurang lebih seribu kk. Beberapa sarana -sarana yang rusak akibat banjir ada tanggul yang jebol dan ada beberapa tempat wisata yang tersapu banjir,” sebutnya.
Untuk itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
“Kita harap masyarakat tetap waspada karena diakhiri tahun intensitas curah hujan bisa saja tinggi sehingga kita perlu waspada terutama daerah -daerah yang rawan banjir,” imbuhnya. (Ab)