EkobisHeadline

Belum Sempat Turun, Harga Pertalite Diprediksi Akan Kembali Naik

59
×

Belum Sempat Turun, Harga Pertalite Diprediksi Akan Kembali Naik

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi bahan bakar minyak.

Jakarta, Smartnews – Harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax dan Pertamax Turbo sempat mengalami penurunan harga, pasca dinaikkan September 2022 lalu.

Meski BBM non subsidi mengalami penurunan harga, namun pemerintah tetap mempertahankan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai, harga Pertalite sulit untuk turun.

Terlebih lagi, kondisi harga minyak mentah dunia yang cenderung mengalami peningkatan, harga BBM Pertalite malah akan mengalami kenaikan.

Peneliti Indef, Abra Talatov mencatat, penyebab terjadinya kenaikan harga BBM Pertalite diantaranya adalah tingginya harga minyak mentah dunia.

Harga minyak dunia sendiri diprediksi akan kembali menembus 100 dollar per barel.

Dimana sebelumnya dalam beberapa pekan terakhir, harga minyak mentah dunia cenderung mengalami penurunan dan sempat di level 80 dollar per barel.

Selain tingginya harga minyak mentah dunia itu, faktor yang mempengaruhi kenaikan harga BBM Pertalite adalah stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS).

Harga nilai tukar rupiah terhadap dollar saat ini juga terus melemah. Bahkan tembus pada angka Rp 15.300 per dollarnya.

“Jadi justru saya pikir ada dua beban terhadap pembentukan harga BBM di dalam negeri,” kata Abra, Selasa 11 Oktober 2022.

“Yakni harga minyak mentah atau ICP (Indonesia Crude Price) dan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. Jadi bebannya ganda,” sambungnya.

Seperti yang diketahui, melejitnya harga minyak mentah dunia saat ini ditengarai kesepakatan kelompok produsen minyak mentah dunia yakni OPEC+ yang memutuskan untuk memotong produksi minyak sebanyak 2 juta barel per hari.