Palopo, Smartnews – Aksi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga kini, masih terjadi di beberapa daerah. Termasuk di Kota Palopo.
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (Ampera) kembali melakukan aksi unjuk rasa.
Dalam aksinya Ampera memblokade jalan trans Sulawesi. Awalnya, mereka melakukan unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Palopo.
Setelah melakukan orasi secara bergantian, para mahasiswa kemudian melakukan longmarch dan memblokade jalan trans sulawesi di Kelurahan Sampoddo, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo.
Aksi ini mendapat dukungan dari warga setempat. Bahkan beberapa warga turut serta melakukan aksi unjuk rasa bersama para mahasiswa.
Jendral lapangan Ampera, Ardi Dekal mengungkapkan, jika pihaknya menilai pemeritah telah gagal dalam menjawab keresahan masyarakat.
“Kami menganggap Pemerintah masih gagal menjawab apa yang menjadi keresahan dan jeritan dari masyarakat,” katanya, Selasa 13 September 2022.
Tidak hanya itu, dirinya juga mengungkapkan jika aksi yang mereka lakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap kinerja pemerintah.
“Tuntutan kami yakni menolak kenaikkan harga BBM, kemudian berantas mafia migas,” jelasnya.
Selain dua tuntutan itu, Ampera juga menuntut pemerintah untuk menghapus keputusan menteri nomor 218 tahun 2022.
“Surat ini yang menjadi dasar pemerintah untuk menaikkan harga BBM,” ujarnya.