Belopa, Smartnews – Lazimnya dalam sebuah pernikahan mempelai pria akan memberi mahar berupa emas, berlian dan uang tunai sebagai kepada wanita pujaan yang akan dipersuntingnya.
Baru-baru ini, jagad maya di Luwu Raya dihebohkan dengan prosesi mappetuada atau lamaran seorang wanita asal Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara bernama Zahrah Ramadhani, lantaran ia diberi mahar uang tunai Rp 500 juta, satu unit rumah dan satu stel berlian.
Hal berbeda yang dilakukan oleh seorang pemuda di Kabupaten Luwu, Fahrul Rizal. Dia mempersunting kekasihnya dengan mahar sebuah buku berjudul ‘Doa yang Paling Kucintai’.
Dengan buku hasil karyanya sendiri itu, Fahrul mempersunting wanita asal Desa Saragi, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Fipin Puspita.
Kendati keduanya belum lama saling mengenal, namun Fahrul memantapkan hatinya menikahi Fipin dengan mahar buku yang ditulisnya dari hasil kumpulan doa-doanya, agar dipertemukan dengan jodoh yang telah dipersiapkan Allah SWt.
Kepada awak media, dia menceritakan jika dirinya mencintai wanita pilihannya itu dengan doa-doa. “Jika yang lain menjaga cintanya dengan selalu bersama, saya ingin menjaga cinta dalam senyap dengan Doa,” katanya.
“Kalau yang lain mencintai dengan bukti segudang harta, saya ingin mencintai dengan bukti buku karya sendiri sebagai mahar yang khusus ditulis untuk jodoh yang diperisapkan Tuhan untuk saya,” sambungnya.
Pemuda yang lahir di Desa Cimpu, Luwu, ini merupakan aktivis Luwu Raya, yang rajin menulis kolom opini media yang ada di Sulawesi Selatan (Sulsel). Saat ini Rizal, menjabat sebagai Ketua Pemuda Muslimin Indonesia, Luwu.
Dia pernah menjadi ketua Badan Koordinasi (BADKO) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulselbar. Selain itu dia juga merupakan Kader IPMAL, dan saat ini sedang menyelesaikan studi doktornya di Universitas Negeri Jakarta.
“Melabuhkan Doa dalam naungan sang pemilik cinta, serumah sesurga bersamamu dalam meraih JannahNya,” tutup Rizal.
Pernikahannya pun dipenuhi dengan ucapan selamat dari beberapa Tokoh nasional. Salah satunya ucapan dari Anies Baswedan dan Ariza Patria, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. (*)