“Dengan begitu, perekonomian masyarakat Penenun kain Rongkong bisa terangkat,” tambahnya.
Selain itu, permasalahan yang lain diterima para Penenun kain Rongkong ialah tidak pernahnya mendapat bantuan alat Tenun dari Pemerintah.
“Bantuan alat Tenun belum pernah kami dapatkan dari Pemerintah,” katanya.
Situasi itu diperparah dengan sepinya pembeli Tenun Rongkong.
Bahkan, Nurmawati Ben pernah banting harga Tenun Rongkong lantaran sudah kehabisan modal.
“Pernah kami banting harga karena modal kami sudah habis,” jelasnya. (*)