Masamba, Smartnews – Hawiah bersama sejumlah warga lainnya telah bertahan di tenda pengungsian sejak tiga bulan lalu.
Ia merupakan salah satu warga yang terdampak banjir di tiga desa di Kecamatan Malangke Barat dan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Banjir kembali menerjang tempat tinggalnya pada sejak tiga bulan lalu.
Sejak saat itu, dirinya bersama warga lainnya memilih untuk mengungsi dengan mendirikan tenda di tempat yang lebih aman.
Hawiah sesekali pulang ke rumahnya, untuk memastikan kondisi rumah masih utuh dari terjangan banjir.
Baru-baru ini, dirinya mendapat kabar, jika salah satu dinding rumahnya kini sudah tidak utuh lagi akibat tergerus banjir.
“Sebelah dindingnya sudah rusak pak, jadi sudah tidak layak huni,” ujarnya kepada awak media baru-baru ini.
Hawiah mengungkapkan, mereka belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah setempat sejak mulai mengungsi.
Untuk menyambung hidup di tenda pengungsian, mereka patungan untuk membeli makan seadanya.
Mereka juga kerap mendapat bantuan dari warga sekitar, untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kita disini patungan untuk makanan sehari-sehari, ada juga dari warga yang tidak terdampak banjir,” ujarnya.
Dirinya kini berharap, pemerintah segera memberikan bantuan.
“Kami harap pemerintah memberi bantuan apapun itu, yang penting kami bisa hidup di tenda pengungsian,” harapnya.