Palopo, Smartnews – Komando Wilayah Gerakan Aktivis Mahasiswa Luwu Raya menggelar aksi unjuk rasa, yang berlangsung di Jalan Andi Djemma, Kota Kota Palopo, Jumat, 14 Oktober 2021.
Dalam aksinya, KOMWIL GAM Luwu Raya membawa isu Selamatkan Demokrasi Indonesia di Tangan Jokowi.
Jendral Lapangan, Korsa mengatakan, pihaknya mendesak Jokowi – Ma’Ruf menyerap dan merespon aspirasi masyarakat dalam menyikapi penolakan kenaikan harga BBM.
“Kemudian juga mendesak pemerintah untuk stabilkan harga BBM subsidi,” katanya.
Menurutnya, kebijakan pemerintah dalam menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi menyebabkan gelombang aksi besar-besaran di berbagai daerah.
“Dimana sampai saat ini belum mendapatkan respon baik mengenai penolakan kenaikan harga BBM, dari pemerintah jokowi mahruf amin,” ucapannya.
Dikatakannya, pemerintah jokowi mahruf amin hanya merespon tentang cara- cara baik masyarakat untuk menyampaikan pendapat bukan malah merespon penolakan kenaikan harga BBM subsidi ini.
“Dengan permasalahan itu kami menggangap bahwa ketidak demokratisnya pemerintah jokowi mahruf amin yang seolah-olah menutup telinga saat masyarakat dan mahasiswa menyampaikan aspirasi-nya,” ungkapnya.
Sementara itu, Jendral KOMWIL GAM Luwu Raya Apet, mengungkapkan, sudah 1 bulan lebih telah berlalu perjuangan masyarakat menyuarakan terkait kenaikan harga BBM subsidi ini
“Hadirnya perjuangan demonstrasi tersebut lantaran BBM ini adalah salah satu kebutuhan pokok yang mendasar di masyarakat, dan jika BBM subsidi ini dinaikan imbasnya akan terjadi inflasi di negeri ini. Dimana harga kebutuhan pokok akan melonjak naik dan itu tengah kita rasakan saat ini,” jelasnya
Dalam demonstrasi tersebut KOMWIL GAM Luwu Raya juga menggunakan tetrikal yaitu membawa keranda mayat dan menggunakan pakaian hitam yang menggambarkan bahwa matinya Demokrasi di Indonesia. (Dimas)