Belopa, Smartnews – Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) Luwu Raya melakukan aksi unjuk rasa di depan Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Luwu, Selasa 18 Oktober 2022.
Mereka mendesak, Kapolri dan Kapolda Sulawesi Selatan untuk mencopot Kapolres Luwu, AKBP Arisandi, karna dinilai gagal memimpin Polres Luwu.
Jenderal GAM Luwu Raya, Ardianto Palla mengatakan jika Kapolres sebagai pucuk pimpinan gagal membina anggotanya, sehingga aksi vandalisme terjadi di Mapolres Luwu,
Hal ini katanya, akan sangat berimbas pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian akan mengalami penurunan.
“Kami menilai Kapolres gagal dalam melaksanakan pembinaan terhadap anggotanya, sehingga berujung pada insiden vandelisme Sarang Korupsi dan Sarang Pungli di Mapolres Luwu,” katanya.
Dia juga menyayangkan sikap Kapolres Luwu, yang menjadikan surat keterangan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batara Guru sebagai rujukan untuk memberikan statement di media massa.
Seharusnya kata pria yang akrab disapa Apet itu, Kapolres Luwu harus mengambil langkah teknis dengan melakukan uji kejiawaan kembali kepada anggotanya tersebut.
“Mestinya ada langkah-langkah teknis yang harus dilakukan oleh Kapolres Luwu, salah satu nya adalah melakukan tes kejiwaan kembali terhadap Aipda HR,” ujar Apet.
“Sebab suket yang dikeluarkan RSUD Batara Guru itu tertanggal 16 Febriari hingga 22 Februari 2021 dan Aipda HR telah keluar dari Rumah Sakit Batara Guru Belopa,” sambungnya.
“Ini rens waktu yang sudah cukup lama, sudah setahun lebih dan bahkan Aipda HR ini telah aktif kembali bertugas di sebagai Polri,” jelas Apet.
Selain isu copot Kapolres, dalam aksinya GAM Luwu Raya juga mengangkat isu reformasi di tubuh internal Polres Luwu dan usut dugaan pungli dan korupsi di internal Polres Luwu. (*)