HeadlinePolitik

Gerindra Terancam Tak Dapat Kursi di Enrekang, La Tinro Dinilai Bekerja Setengah Hati

120
×

Gerindra Terancam Tak Dapat Kursi di Enrekang, La Tinro Dinilai Bekerja Setengah Hati

Sebarkan artikel ini
La Tinro La Tunrung. (Dok. Istimewa)

Smartnews.co.id, Makassar – Perolehan suara Partai Gerindra di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, turun drastis pada Pemilu 2024.

Partai besutan Prabowo Subianto itu, terancam tidak mendapat jatah kursi di DPRD Enrekang. Padahal, pada Pemilu 2019 Partai Gerindra berhasil mengamankan 3 kursi.

Anjloknya suara Partai Gerindra di Kabupaten Enrekang ini ditengarai lantaran pentolan Gerindra di Enrekang, La Tinro La Tunrung tak sepenuh hati membangun Gerindra di Enrekang.

Hal itu disampaikan Dosen Sosiologi Universitas Negeri Makassar (UNM), Sopian Tamrin. Menurutnya, dari perspektif sosiologi politik, ketidak seriusan mantan Ketua DPD Gerindra Sulawesi Selatan terlihat dari langkah politik anaknya.

Bergabungnya putra La Tinro, Andi Liu Were La Tinro ke PPP membuat mesin partai tidak massif beroperasi. Terlebih lagi, La Tinro saat ini tengah mempersiapkan anaknya tersebut untuk bertarung di Pilkada.

“Jika mencermati di lapangan masuknya putra La Tinro pada partai lain adalah sinyal bagi publik bahwa beliau tidak bulat dan setengah hati membangun target politik lewat Partai Gerindra,” kata Sopian Tamrin.

“Mengalihkan sumber daya politik ke anaknya adalah target jangka panjang. Ini sebuah ancang-ancang untuk kontestasi pilkada ke depan. Maksud ini juga sedang dijalankan dari keluarga Muslimin Bando dengan mendorong bupati dua periode itu sebagai prioritas DPR RI sedangkan putranya disiap-siagakan untuk melanjutkan karir ayahnya,” lanjutnya.

Ketidakseriusan Gerindra Enrekang dalam bekerja juga terlihat dari target yang mereka ingin capai. Sejak awal, Gerindra hanya menargetkan tiga kursi untuk DPRD Enrekang. Itu berarti, Gerindra Enrekang tak ingin bekerja lebih keras untuk mendulang suara lebih banyak pada pemilu 2024.

“Ditambah tokoh sentral Gerindra La Tinro sepertinya tidak bulat mengoperasikan sumber daya politiknya ke Gerindra. Hal ini dikarenakan anaknya sedang berada di partai yang berbeda,” urainya.