DaerahEkobisHeadline

Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Tranportasi di Toraja Ikut Naik

115
×

Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Tranportasi di Toraja Ikut Naik

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi bahan bakar minyak.

Makale, Smartnews – Harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi resmi naik, sejak Sabtu 3 September 2022 lalu.

Imbasnya, para sopir angkutan umum mulai menaikkan tarif. Seperti yang terjadi di Tana Toraja.

Tarif dari Makale ke Rantepao yang sebelumnya Rp 10 ribu per orang, kini naik menjadi Rp 15 ribu per orang.

Sementara untuk tarif dari terminal Makale ke terminal bolu saat ini naik menjadi Rp 20 ribu per orang.

Sebelumnya, tarif untuk tersebut dipatok pada harga Rp 15 ribu perorang.

Kenaikan tarif harga transpotasi di Makale dan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara ini, merupakan hasil kesepakan para sopir.

Demikian diungkapkan oleh salah seorang sopir, Andri seperti dilansir dari Tribun Toraja, Senin 5 September 2022.

Dia menyebutkan, meski para sopir telah sepakat menaikkan tarif, namun hingga kini belum ada tarif resmi dari Dinas Perhubungan setempat.

“Naik, hanya belum terlalu kita paksakan karena belum ada dari Dishub, tapi tetap sudah naik,” katanya.

Kenaikan ini katanya, terpaksa mereka lakukan lantaran harga BBM yang telah resmi mengalami kenaikan.

“Kan harga BBM sudah naikkan, sekarang sudah Rp 10 ribu dari harganya kemarin hanya Rp 7.500,” tuturnya.

Dia menjelaskan, jika BBM mengalami kenaikan harga yang sangat signifikan.

“Ini BBM naiknya tinggi sekali, seandainya hanya Rp 8.500 mungkin bisa ditoleransi,” ujarnya.

Meski demikian, dirinya mengungkapkan jika kenaikan harga ini juga akan berdampak pada pengguna jasa transportasi umum.

“Orang juga sudah berpikir mau keluar jalan-jalan karena masalah tarif terlalu tinggi, kita juga dilema karena BBM naik,” jelas pria asal Rantepao ini.

Sementara itu, anggota Dishub Tana Toraja Suleman Dudung menegaskan kepada sopir boleh menaikkan harga lebih awal hanya tidak boleh memaksakan penumpang hingga ada tarif resmi.

“Intinya itu saya sampaikan kepada sopir boleh dinaikkan lebih awal, hanya jangan dipaksakan. Jangan ada bentrok, bagaimana cara komunikasi dengan penumpang dan sopir,” katanya. (*)