DaerahRagam

IPMAL Minta Nama Opu Daeng Risadju Diabadikan jadi Nama Jalan di Makassar

2
×

IPMAL Minta Nama Opu Daeng Risadju Diabadikan jadi Nama Jalan di Makassar

Sebarkan artikel ini

Belopa, Smartnews – Rabu 10 November 2021, mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Mahasiswa Luwu (IPMAL) membentangkan bendera merah sepanjang 30 meter.

Mereka melakukan longmarch dari trafight light lapangan Opu Daeng Risadju menuju Taman Makam Pahlawan Kabupaten Luwu. Aksi ini, untuk memperingati hari Pahlawan Nasional.

Ketua Pengurus Pusat (PP) IPMAL, Arifin dalam orasinya mengatakan, aksi itu dilakukan untuk menyampaikan kepada masyarakat khususnya masyarakat Luwu, jika ada beberapa tokoh Tana Luwu yang tercatat sebagai pahlawan nasional.

Pihaknya juga meminta, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Wali Kota Makassar, untuk mengabadikan nama pahlawan nasional asal Tana Luwu yakni Opu Daeng Risadju menjadi nama jalan di Ibu Kota Sulawesi Selatan.

“Kami meminta kepada Plt Gubernur Sulawesi Selatan dan Walikota Makassar, agar mengabadikan nama Opu Daeng Risaju menjadi nama jalan di Kota Makassar sebagai Ibu Kota SulSel,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Arifin meminta Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) untuk menunaikan janji sejarah yang dijanjikan Presiden pertaman RI, Ir Soekarno.

Menurutnya, Soekarno pernah berjanji untuk menjadikan Tana Luwu sebagai Daerah Istemewa (DI). Janji itu kata Arifin, disampaikan Soekarno ketika Kedatuan Luwu bergabung ke pangkuan Ibu Pertiwi.

“Tana Luwu sebelum bergabung ke Pangkuan Ibu Pertiwi, Sukarno pada saat itu pernah berjanji untuk menjadikan Tana Luwu sebagai Daerah Istimewa, dan itu harus ditunaikan oleh siapapun yang menjabat sebagai Presiden di NKRI,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga menyampaikan kekecewaannya terhadap jajaran Kepolisian Resort (Polres) Luwu yang tidak melakukan pengawalan selama mereka melakukan longmarch.

“Kami juga kecewa kepada pihak Polres Luwu yang kurang memperhatikan kegiatan Mahasiswa, ketika Pejabat Negara yang datang pengawalan yang dilakukan pihak Kepolisian itu luar biasa, namun ketika Mahasiswa yang butuh pengawalan tidak ada Polisi sama sekali yang mengawal,” katanya

“Padahal kami sebagai masyarakat sudah memasukan surat pemberitahuan jauh hari sebelum kegiatan ini digelar,” tandasnya. (*)