Belopa, Smartnews – Gilang, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ditolak dan ditahan di Arab Saudi, akibat data vaksinnya diduga palsu. Warga Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, ditolak saat hendak mengikuti vaksinasi sesuai dengan aturan vaksinasi di Arab Saudi.
Demikian dikatakan Ibu Gilang, Asrida kepada awak media. Dia menyebutkan, saat petugas vaksinasi memeriksa data anaknya, dia sudah terkonfirmasi telah dua kali menerima suntikan vaksin jenis sinovac di Puskesmas Bua.
Sementara kata Asrida, anaknya menetap di Arab Saudi dan tidak pernah pulang ke kampung halamannya. “Pengakuan anak saya dia belum pernah vaksin apa lagi di Bua karena anak saya sekarang di Arab Saudi, tidak pernah pulang ke Indonesia,” katanya.
Akibat kejadian itu, Gilang terpaksa dikarantina sementara sampai ada kejelasan status vaksinnya. “Anak saya tertahan di sana, sementara saya urus berkas vaksinnya di Luwu,” katanya.
Asrida mengaku telah menghadap ke Puskesmas Bua, namun belum ada solusi. Dia justru diminta ke Polres Luwu, lalu diarahkan ke petugas vaksinator di Puskesmas Bua untuk melakukan perbaikan data. “Orang Polres bilang agar menghadap ke Puskesmas Bua untuk dilakukan perbaikan data. Saya berharap segera ada solusi biar cepat selesai ini,” katanya.
“Saya heran kenapa bisa masuk data vaksinasi anak saya. Bahkan sudah sampai dua kali, padahal pengakuannya dia belum pernah vaksin,” sambungnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Luwu dr Rosnawary Basir mengaku belum memegang data TKI yang tertahan di Arab Saudi.
Ia pun akan segera mengecek nomor induk kartu keluarga Gilang untuk memastikan status vaksin yang bersangkutan dan memastikan kabar beredar soal dokumen vaksin palsu. “Karena dari NIK bisa kita kroscek,” katanya.
Ia juga menyarankan untuk melakukan kroscek data di Markas Polres Luwu. “Silakan cek datanya di Polres, untuk lebih jelasnya, kalaupun mau diubah datanya bisa diubahkan dari Polres,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Luwu dan Polres Luwu. (*)