“Yang putus cinta dan asmara itu adalah egoistik, karena dia ego terhadap dirinya,” katanya.
“Kemudian yang doktrin dikatakan dia masuk dalam kategori fatalistik, misalnya kasus bunuh diri yang pernah terjadi pada nenek usia 53 tahun yang bunuh diri dan menitip kerbau tiga ekor untuk acara kematiannya,” tambahnya.
“Karena masyarakat Toraja percaya bahwa orang yang meninggal dan dipotongkan kerbau sebanyak tiga ekor itu akan selamat,” ujarnya.
“Saya ambil contoh lagi ketua lembaga yang bunuh diri karena tidak sanggap lagi menahan beban amanah yang diberikan kepadanya, itu termasuk kategori altruistik,” jelas Kristian HP Lambe.