“Hal ini sangat sensitif. Kami belum bisa menyimpulkan apakah suaminya menulari atau penyebab lain,” ujarnya.
“Makanya kami lagi melakukan pendekatan untuk skrining suaminya. Kalau suaminya negatif artinya bukan dari suaminya,” tambahnya.
San menjelaskan, semua kasus yang ditemukan dalam proses pemberian obat ARV, untuk mencegah perkembangbiakan virusnya.
Selain itu, Dinkes secara terus menurus melakukan pendampingan kepada warga yang berpotensi terjangkit penyakit HIV/AIDS.
Sebab, keluarga yang memiliki anggota keluarga terkena HIV/AIDS juga berpotensi terkena penyakit mematikan tersebut.
Karena itu, keberadaan mereka terus dipantau petugas Dinkes agar penyakit yang disebabkan melakukan hubungan seks bebas tersebut, tidak menular ke anggota keluarga lainya.
Sehingga katanya, penderita HIV/AIDS di Kota Palopo tidak terus meningkat ke depan.
San mengungkapkan, saat ini pihaknya terus melakukan antisipasi meningkatnya kasus HIV/AIDS dengan cara memutus mata rantai penyebaran penyakit mematikan tersebut.
Dia mengajak seluruh lapisan masyarakat, untuk ikut berperan aktif dalam mewujudkan salah satu program Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo yakni menjadikan Palopo kota yang sehat. (*)