Belopa, Smartnews – Keluarga almarhum Yusuf Katubi, Imam Masjid Al Ikhwan Belopa yang meninggal dunia secara tragis, 30 Desember 2021 lalu, mendatangi Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Luwu, Senin 24 Januari 2022.
Mereka menilai, pihak kepolisian tidak bekerja maksimal dalam menangani kasus tersebut. Saat berunjuk rasa, anak almarhum tak kuasa menahan amarahnya. Ia menangis histeris hingga nyaris pingsan.
Aksi demonstrasi yang dilakukan keluarga almarhum, sempat memanas saat para pengunjuk rasa berusaha memasuki halaman Mapolres Luwu namun dihalau pihak kepolisian.
Adik Almarhum, Arifin Andi Djuanna mengatakan, pihak keluarga menduga jika saat kejadian ada orang lain yang berada di lokasi. Sebab, dalam rekaman CCTV korban terlihat melambaikan tangan.
Menurutnya, lambaian tangan korban itu seperti memanggil seseorang selain pelaku utama. Mereka juga menduga jika saat melakukan aksinya pelaku menggunakan benda tumpul dan pelakunya lebih dari satu orang.
Kendati demikian katanya, namun hingga kini polisi belum juga dapat mengungkap siapa yang dipanggil oleh korban saat kejadian.
“Kami dari pihak keluarga berharap agar kasus ini, diproses hingga ke akar-akarnya. Jika perlu, polisi bentuk tim khusus dari Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan, untuk mengungkap siapa yang dipanggil oleh korban seperti dalam rekaman CCTV yang beredar,” harapnya.
Sementara, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Luwu, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Jon Paerunan mengaku, jika pihaknya sangat berhati-hati dalam menangani kasus tersebut.
“Saat ini, polisi hanya menetapkan satu orang tersangka dan berkasnya telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Belopa,” katanya.
Sekedar informasi, Yusuf Katubi merupakan Imam Masjid Nurul Ikhwan Belopa. Ia ditemukan meninggal dunia dengan kondisi bersimbah darah di depan pintu masjid saat ingin menunaikan salat subuh pada 31 Desember 2021 silam. Polisi juga telah menahan pelaku. (Rif)