Justru katanya, anggaran intensif Satgas Peduli Kota ini bisa dialokasikan ke beberapa sektor lainnya yang lebih memberi manfaat untuk masyarakat.
“Kalau saya, anggaran insentif ini bisa dialokasikan seperti, tukang sapu jalanan yang masuk dalam Satgas Kebersihan,” ujarnya.
“Karena kerjanya lebih nyata. Dari pada harus membiayai Satgas Kota ini yang bisa dikata tidak memberi dampak positif ke masyarakat,” jelas kader HMI ini.
Sekedar informasi, Satgas ini mendapat insentif sebesar Rp 150 ribu perbulan/perorang. Kalau 20 orang berarti Rp3 juta perkelurahan/perbulan. Satu tahun Rp. 36 juta per kelurahan. Kali 48 kelurahan Rp1,7 miliar pertahun. (*)