Luwu Timur, Smartnews – PT Vale Indonesia saat ini bersitegang dengan masyarakat di Kecamatan Towoti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Perusahaan tambang nikel itu, berkisruh dengan para petani merica (lada) dari lima desa di wilayah tersebut. Kisruh itu dipicu perluasan wilayah pertambangan PT Vale di blok Tanamalia.
Hal ini, memantik reakasi penolakan dari para petani. Sebab, ada sekitar 4.800 hektar wilayah tersebut telag diidentifikasi sebagai kebun lada, bahkan sudah ditanami warga.
Masyarakat telah mengelola wialyah itu sekitar 20 tahun terakhir. Para petani sudah beberapa kali melakukan aksi unjuk rasa, namun hingga kini belum memenemui titik terang.
Konflik yang terjadi di Tanamalia antara masyarakat dan PT Vale, menimbulkan kekecewaan di hati para petani.
Sebab , Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD Luwu Timur, tidak pernah hadir memberikan solusi kepada warga berkebun merica di wilayah Tanamalia itu.
Dilansir dari Herald.id, salah seorang petani merica, Syamsul Bahri sangat menyayangkan sikap pemerintah di Kabupaten Luwu Timur.