HeadlineKALTIM

Mampu Bersaing dengan Tenaga Kerja dari Luar, Ini Pesan Anggota DPRD Kutai Timur

652
×

Mampu Bersaing dengan Tenaga Kerja dari Luar, Ini Pesan Anggota DPRD Kutai Timur

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kutai Timur, Yan.

KUTIM – Ditetapkannya Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berpotensi menimbulkan permasalahan baru dikemudian hari. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya pendatang yang bakal datang ke Kaltim.

Kabupaten yang diprediksi bakal banyak juga didatangi pendatang adalah Kutai Timur (Kutim). Pasalnya, Kutim memiliki banyak potensi yang bisa diekspor.

Hal inilah yang menjadi kekhawatiran Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Yan. Legislator partai Gerindra itu menilai, dengan banyaknya pendatang dari luar akan berpotensi menyebabkan masyarakat asli Kutim tersingkir.

Untuk mengatasi hal itu, Yan meminta masyarakat agar meningkatkan sumber daya manusia (SDM) mereka. Sebab, jika tidak kekhawatiran Yan mengenai terpinggirkannya masyarakat asli Kutim bakal terwujud.

“Skill kita harus ditingkatkan, karena akan semakin jauh, maka semakin tersingkir kita dari kemajuan-kemajuan yang akan kita bersaing ke depan kalau kita tidak persiapkan dari sekarang,” kata Yan menghadiri peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Senin (20/5/2024).

Politisi Gerindra itu menjelaskan, serbuan pendatang dari luar Kaltim tak bisa dihindarkan. Hal yang paling realistis menurut Yan adalah meningkatkan kualitas SDM masyarakat.

Dengan peningkatan kualitas SDM masyarakat Kutim, memberikan dampak positif bagi masyarakat. Sebab, mereka dapat bersaing secara adil dengan serbuan pendatang dari luar.

Yan juga memaparkan, toh bila IKN tidak di Kutim, masyarakat juga harus terus belajar dan meningkatkan skill mereka. Sebab, zaman sekarang, perubahan teknologi sangat cepat. Makanya dibutuhkan tenaga kerja yang selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.

“Oleh karena itu, (saya tekankan) termasuk wartawan ikut serta untuk menggiatkan segala aspek terutama pendidikan teknologi. Hal ini guna menggapai Kutai Timur yang sejahtera,” ujar Yan.

Dia berharap, masyarakat Kutai Timur tidak menganggap sepele hal ini. Sebab, jika tidak, mereka akan jadi penonton di rumahnya sendiri. (adv)