Beberapa kegiatan dimaksud melibatkan sekolah-sekolah terdekat perusahaan yang diatur bergiliran, seperti SMP Setia Ranteballa, SMP 3 Bastem di Tobarru, SMA 16 Luwu di Kadundung, SMP Ulusalu, Madrasah Tsanawiyah Ulusalu, dan SMA 7 Luwu di Belopa.
PT Masmindo juga gencar melakukan inovasi lingkungan yang dimotori Departemen Lingkungan MDA. Salah satu inovasi yang terus diterapkan secara intensif di lokasi kerja Masmindo adalah teknik lappa-lappa, untuk revegetasi dan kestabilan lereng.
Istilah tersebut diambil dari nama makanan lokal khas Luwu, lappa-lappa dimaksud dibuat dengan memanfaatkan potongan tanaman semak Kopasanda atau Chromolaena odorata, yang banyak ditemukan di sekitar Camp Awak Mas.
Potongan tanaman kopasanda yang dikumpulkan diikat menyerupai bentuk makanan lappa-appa (seperti guling) berdiameter 15-20 cm dengan panjang menyesuaikan tinggi tanaman, dan diikat di 3–4 bagian.
Lappa-lappa yang telah terkumpul selanjutnya dipasang melintang sesuai garis kontur bidang lahan, dan diperkuat dengan pasak batang tanaman hidup, seperti Gamal (Gliricidia sepium).
Aplikasi ini dikombinasikan dengan penanaman bijih legume cover crop (LCC) dengan metode tugal. Jarak antara satu lajur lappa-lappa dengan lainnya disesuaikan dengan kemiringan, jika kondisi curam, jaraknya makin dekat, dan bila cukup landai jaraknya cukup jauh.
Batang-batang tanaman kopasanda yang terikat bisa menahan material erosi dari lahan terbuka di bagianhulu. Ketika tanaman kopasanda dan LCC tumbuh membesar, perakarannya akan makin baik menahan material erosi, serta menjadi tambahan asupan nutrisi bagi tanaman tersebut untuk bisa lebih tumbuh dan berkembang, sehingga potensi erosi bisa semakin diminimalkan.