Belopa, Smartnews – Kondisi tempat pengungsian ratusan warga yang ada di Dusun Pa’buntuan dan Dusun Sangtandung, Desa Sangtandung, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, sangat memprihatinkan.
Mereka terpaksa mengungsi di bukit kambena sekitar dua kilometer dari perkampungan, karena pemukiman mereka terancam longsor susulan setelah adanya gunung retak sepanjang 200 meter dengan kedalaman tiga meter yang tepat berada dibelakang rumah warga.
Ratusan pengungsi yang pada umumnya adalah ibu rumah tangga, anak-anak, serta bayi itu, tinggal ditenda pengungsian yang tidak layak huni tanpa adanya penerangan. Mereka hanya menggunakan tikar seadanya serta menggunakan lilin sebagai penerangan.
Bahkan tenda mereka yang dihuni ratusan pengungsi ini, kerap dimasuki air jika terjadi hujan deras
Menurut salah seorang warga, Amir udu’, mereka sudah mengungsi sejak empat hari ditenda pengungsian seadanya. Saat ini, dirinya dan ratusan pengungsi lainnya sangat membutuhkan tenda layak huni, tikar, penerangan, serta perlengakapan bayi.
Mereka terpaksa mengungsi karena permukiman penduduk terancam longsor susulan setelah gunung yang berada tepat dibelakang rumah warga sudah retak.
Selain wilayah dusun sangtandung yang terancam longsor akibat adanya retakan gunung. Hal tersebut, juga terjadi di Dusun Pa’buntuan, Desa Sangtandung, Kecamatan Walenrang Utara, karena sebagian rumah warga sudah mulai retak akibat pergeseran tanah. (*)