Palopo, SmartNews – Meningkatkan pelayanan di bidang pembinaan kepada Warga Binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Palopo melaksanakan Bimbingan Kerohanian rutin bagi Warga Binaan Nasrani.
Kegiatan itu berlangsung di Gereja Immanuel Lapas Kelas II A Palopo, pembinaan yang dimulai pukul 09.00 WIB diikuti oleh seluruh Warga Binaan Nasrani dengan hikmat.
Kegiatan pembinaan dipimpin oleh Pendeta Robertson Yusia dari GKI Palopo.
Pendeta Gereja GKI Palopo Robertson Yusia menyampaikan bimbingan Rohani dan pendalaman Alkitab serta Konseling Rohani rutin dilakukan setiap hari Kamis di Lapas Palopo.
Kegiatan ini dilaksanakan secara bergantian lima Gereja yang ada di Kota Palopo yaitu Gereja GKI, Gereja YHS, Gereja Toraja, Gereja Paurosia dan Gereja Kristus Yesus.
Pdt Robertson Yusia, dalam khotbahnya yang terbaca dalam Roma 3:23 dengan Tema “Belajar dari Kesalahan Kita” mengatakan semua orang pasti melakukan kesalahan dalam hidupnya.
“Penyebab kesalahan yang kita lakukan pun bervariasi. Juga kesalahan yang dilakukan oleh setiap orang juga tidak sama,” ujarnya.
Lapas Kelas II A Palopo dibawa kepemimpinan Jhonny H Gultom selalu berkomitmen untuk melaksanakan Prinsip Dasar Pemasyarakatan salah satunya berupa Pembinaan Kepribadian kepada Warga Binaan.
Kalapas Palopo, Jhonny H Gultom mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk tindak lanjut dari Perjanjian Kerjasama antara Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan dengan Yayasan Garam dan Terang Damai Indonesia dalam rangka pembinaan kerohanian di UPT Lapas dan Rutan di Sulawesi Selatan.
“Lapas Kelas II A Palopo juga dalam melaksanakan tugas dan fungsi Pembinaan bagi WBP khususnya di bidang Pembinaan Kerohanian telah bekerjasama dengan Gereja di Kota Palopo dan Sekitarnya serta Kementerian Agama Kota Palopo untuk menyelenggarakan Pembinaan Kerohanian Bagi Warga Binaan baik yang beragama Kristiani maupun Muslim,” kata Kalapas.
“Pembinaan kerohanian merupakan salah satu bentuk Pelayanan yang diberikan kepada WBP. Kami berharap pembinaan kerohanian dapat berjalan dengan baik sehingga melalui bimbingan secara rohani dapat memberikan kesadaran kepada WBP untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan serta menjalankan ibadah dengan teratur,” tutupnya. (***)