Palopo, Smartnews – Syahbandar Palopo rencananya akan melakukan pengembangan Pelabuhan Tanjung Ringgit (PTR) sebagai salah satu pelabuhan bongkar muat barang utama di Kawasan Teluk Bone.
Pengembangan PTR ini sejalan dengan program Nasional Tol Laut Indonesia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
“Program utama kami yaitu menjadikan Pelabuhan Tanjung Ringgit sebagai pelabuhan bongkar muat barang di Kawasan Teluk Bone,” kata Kepala Syahbandar Palopo, Muhammad Asgar, Jumat 22 Oktober 2021.
Asgar menuturkan, pihaknya berencana akan menambah panjang dermaga sepanjang 190 meter dengan model T. Pengembangan dermaga tersebut untuk mengantisipasi masuknya kapal-kapal besar dengan bobot diatas 11 ribu ton masuk ke Tana Luwu.
Untuk pengembangan PTR, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 100 miliar. “Kami (Syahbandar Palopo) sudah mengusulkan rencana ini ke Kementerian Perhubungan dan mudah-mudahan bisa direalisasikan,” kata mantan Kepala Syahbandar Bajoe, Bone ini.
Menurutnya, PTR memiliki potensi dalam menunjang laju pertumbuhan ekonomi masyarakat yang ada di Tana Luwu. Hanya saja katanya, butuh sinergitas antara pengusaha dan pemerintah yang ada di Tana Luwu untuk memaksimalkan PTR.
Ia mencontohkan, jika selama ini pengusaha mengambil barang-barang yang dibutuhkan dari Makassar, biaya yang dibutuhkan tentu akan lebih besar jika barang-barang tersebut didatangkan langsung dari Surabaya melqalui Pelabuhan Tanjung Ringgit.
“Salah satu contohnya adalah besi. Selama ini para pengusaha mengambil besi dari Makassar sementara besi itu justru berasal dari Surabaya. Nah ini yang kita akan pangkas. Tidak lagi dibawa ke Makassar dulu tapi langsung dari Surabaya ke Kota Palopo,” katanya.
Untuk menunjang hal tersebut, pihaknya membutuhkan kebijakan dari pemerintah se-Tana Luwu untuk menjadikan PTR ini sebagai pintu keluar-masuknya barang-barang yang ada di Tana Luwu dan sekitarnya.(*)