HeadlineKALTIMKesehatan

Penuhi Layanan Kesehatan di Masyarakat, dr Novel Tyty Paemboman : Tiap Kecamatan Idealnya Miliki Puskesmas

890
×

Penuhi Layanan Kesehatan di Masyarakat, dr Novel Tyty Paemboman : Tiap Kecamatan Idealnya Miliki Puskesmas

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kutim, dr Novel Tyty Paemboman.

KUTIM – Masyarakat harusnya mendapatkan layanan fasilitas kesehatan secara merata oleh Pemerintah.

Untuk itu, anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), dr Novel Tyty Paemboman memaparkan, setiap Kecamatan harus punya Puskesmas yang representatif.

“Kecamatan idealnya punya Puskesmas yang baik. Kita bangun Puskesmas dengan tata ruang sesuai rekomendasi konsultan kesehatan kesehatan. Sebab
membangun RS dan Puskesmas tidak sembarangan. Itu semua harus punya konsultan kesehatan,” kata dr Novel Tyty Paemboman.

Dalam Puskesmas itu juga harus juga memiliki SDM, obat-obatan dan sarana prasarana yang dibutuhkan masyarakat.

Menurut Novel, keberadaan Puskesmas untuk layanan kesehatan tidaklah cukup. Makanya, Pemkab Kutim membangun Rumah Sakit (RS) Pratama di dua Kecamatan, Muara Bengkal dan Sangkulirang.

“Kita liat di Sangkulirang ada namanya RS Pratama. RS Pratama ini membackup beberapa Kecamatan terdekat. Contohnya, RS Pratama di Sangkulirang untuk melayani Kecamatan terdekatnya seperti, Sangkulirang, Kaliorang, Kaubun,” kata dr Novel Tyty Paemboman.

“Jadi ketika ada kasus emergency yang perlu penanganan cepat, mereka tidak harus jauh dirujuk ke Ibukota Kabupaten,” sambungnya.

Keberadaan RS Pratama ini juga untuk memberikan pelayanan kesehatan yang tak dapat dilakukan di Puskesmas. Dengan begitu, pasien tidak lagi dirujuk ke Ibukota Kabupaten.

“Bisa saja ada akses jalan tidak bisa menjamin pasien rujukan itu akan aman sampai di RS rujukan. Itulah sebabnya, sekarang sudah ada RS Pratama yang ada di Sangkulirang dan ada di Muara Bengkal,” tuturnya.

Meski sudah memiliki dua RS Pratama, masalah belumlah selesai. Saat ini Kutai Timur kekurangan dokter spesialis.

Untuk itu, dia mendorong Pemerintah agar menjamin kehidupan dokter spesialis yang bertugas di Kutai Timur.

“Saya dengar kadang-kadang dokter spesialis tidak betah. Mereka tidak betah karena jaminan hidup mereka tidak sesuai harapan dokter spesialis. Pemerintah harus menjamin kehidupan dokter spesialis, sebab yang kita pentingkan sekarang adalah menyelamatkan nyawa masyarakat Kutai Timur dari kasus emergency,” tandasnya. (adv)