Palopo, Smartnews – Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel), telah melakukan autopsi jenazah almarhum Panca Subastio (17).
Panca Subastio adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Palopo yang ditemukan dalam kondisi tewas, 20 Juli 2021 di dalam saluran pembuangan samping Mandala Finance, Jalan Jendral Sudirman, Kota Palopo.
Autopsi ini dilakukan sesuai dengan permintaan keluarga korban, lentaran merasa terdapat kejanggalan dalam kematian Panca.
“Besar peluang anak kami adalah korban pembunuhan, melihat pada wajah dan pada punggung belakang terdapat sejumlah luka lebam, itulah alasannya saya rela almarhum di Autopsi,” kata Ayah Panca, Jamal (51).
Ketua tim autopsi Polda Sulsel, dr Denny Sp.F mengatakan, untuk mengetahui hasil dari Outobsi itu dibutuhkan waktu sekira satu bulan” Hasilnya nanti akan kami berikan pada penyidik Polres Palopo,” katanya.
Sementara, Pengacara keluarga korban, Reza Nushwandy mengatakan, jika dalam kurun waktu sebulan itu juga belum memberikan hasil yang signifikan, maka pihaknya akan membawa kasus ini ke Polda Sulsel.
“Saya selaku Pengacara Keluarga Korban masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh pihak Kepolisian, namun jika dalam kurun waktu sebulan itu juga belum membuahkan hasil yang signifikan maka kami akan membawa kasus ini ke Polda Sulsel,” ucapnya.
Sebab kata dia, kasus kejahatan menghilangkan nyawa seseorang adalah sangat atensi dan seharusnya serius ditangani oleh pihak Kepolisian.
Sebelumnya, pihak keluarga korban telah melaporkan kasus ini ke Polres Palopo terkait jenazah Panca yang ditemukan di selokan samping kantor Mandala Finance Palopo, Selasa (20/07/21) lalu karena terdapat keganjilan.
Keganjilannya adalah terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban yakni luka pada pelipis sebelah kiri. Kemudian luka lecet pada kelopak mata sebelah kiri.
Ada juga luka lecet pada dagu sebelah kiri, serta luka memar atau lebam pada kelopak mata kanan.
Bahkan dari pemeriksaan saksi terungkap bahwa pada malam kejadian, ada empat orang yang datang membawa balok-balok kayu, membuat korban berlari ke arah selokan.
Namun siapa keempat orang tersebut hingga kini masih terus diselidiki oleh penyidik dan masih saja misterius. (*)