Komitmen untuk Pekerja Lokal
Manajemen BMS menegaskan bahwa penerimaan ini bukan untuk umum, melainkan khusus bagi tenaga kerja internal yang telah berkontribusi dalam pembangunan smelter.
“Ini adalah tahap awal pembentukan tim operasional pabrik baru. Kami ingin tenaga kerja yang sudah terbiasa dengan lingkungan kerja di BMS mendapatkan prioritas,” ujar Aldin Djapri menambahkan.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk komitmen BMS dan Kalla Group dalam memberikan kesempatan karier berkelanjutan bagi pekerja lokal serta memperkuat industri nikel nasional.
Beroperasinya Pabrik 2 Smelter BMS, Kabupaten Luwu diharapkan menjadi salah satu pusat industri pengolahan nikel terdepan di kawasan timur Indonesia. (*)