Belopa, Smartnews – PT Masmindo Dwi Area (Masmindo), mulai melakukan proses ganti rugi pembebasan dan tanaman warga di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.
Hal ini ditandai dengan dirilisnya pengumuman data dan tahapan pembebasan tanah dengan ganti rugi yang sudah mulai dipasang dan disebarluaskan perusahaan ke warga.
Pengumuman ini, telah dipajang sejak, Jumat 1 April 2022 lalu.
Pengumuman ini bisa dilihat warga di sejumlah papan informasi di Kantor Camat Latimojong, Puskesmas Pembantu Desa Ranteballa, Kantor Kepala Desa Boneposi, dan juga di Mess Masmindo Awak Mas.
Pengumuman tentang urutan (tahap) proses pembebasan tanah dan tanaman dengan ganti rugi dan data pemilik tanah yang terdampak (yakni data nomor persil, nama pihak yang berhak, luasan, lokasi serta peta lahan) ini akan dipasang selama kurun waktu 14 hari ke depan di tempat-tempat yang telah ditentukan.
Sehingga bisa langsung dicek dan dipastikan akurasi datanya oleh masing-masing pihak. Jika misalnya terdapat ketidaksesuaian data, yang bersangkutan bisa langsung mengajukan klarifikasinya ke Posko Tim Advokasi Lahan yang berada di 2 lokasi yaitu di Pustu Ranteballa dan Kantor Kades Boneposi.
Periode waktu penyampaian klaim/pengaduan sengketa tanah ini berlangsung selama 10 hari. Terhitung sejak 5 April sampai dengan 14 April 2022.
Pengajuan klaim/pengaduan kepada Tim Advokasi Lahan harus dilakukan secara tertulis dengan membawa bukti-bukti dan saksi-saksi yang cukup. Adapun masa penanganan dan penyelesaian pengaduan klaim atas tanah dimaksud dilaksanakan selama periode 15 April sampai dengan 28 April 2022.
Untuk tanah yang sudah jelas legalitasnya, proses akan dilanjutkan dengan sosialisasi dan musyawarah dari pihak Masmindo kepada semua pemilik tanah sesuai undangan dan jika para pihak telah sepakat, proses kemudian bisa diakhiri dengan pembayaran kompensasi tanah dan tanaman.
“Masmindo ingin melakukan proses pembebasan tanah secara prosedural, transparan, dan taat hukum. Kompensasi tanah dan tanaman akan diproses dan diberikan perusahaan kepada pihak yang berhak dengan tanpa perantara,” ujar Direktur Utama Masmindo, Abidin Daeng Patompo.
Ia juga menambahkan, pihaknya ingin mewujudkan harapan dan impian masyarakat yang sudah lebih dari 20 tahun menanti-nantikan tambang ini segera beroperasi. Sehingga Masmindo bisa terus memberikan manfaat dan kesejahteraan berlanjut bagi masyarakat Luwu.
Pembebasan tanah menjadi salah satu syarat utama bagi Masmindo untuk bisa melangkah ke fase penting selanjutnya, yakni fase pembangunan fasilitas tambang (konstruksi).
Tuntasnya pembebasan lahan serta selesainya proses konstruksi akan mengantarkan Masmindo untuk bisa melangkah ke fase penting berikutnya yaitu operasi-produksi.
Tahapan-tahapan konstruksi dan operasi-produksi ke depan diproyeksikan akan lebih banyak lagi menyerap tenaga kerja, serta juga sejumlah usaha jasa pendukung pertambangan.
Dengan demikian, penyerapan dan peran sumber daya lokal untuk bisa mendukung kelancaran operasi tambang dapat meningkat secara signifikan, dan akhirnya mendorong semakin berkembangnya perekonomian masyarakat dan wilayah setempat. (*)