“Kami bekerja keras mengamankan Palopo dengan berbagai macam strategi, termasuk dukungan dari masyarakat, mengawasi dan memberikan saran serta masukan dalam mengamankan Palopo yang lebih aman lagi,” kata Safi’i.
Sejarah pelaksana pesta demokrasi di Palopo memang kelam. Masih segar diingatan sebagai besar warga dibakarnya Kantor Pemkot Palopo pasca Pilwali 2013 lalu.
Kemudian adanya pemungutan suara ulang di enam TPS pada Pemilu 2019. Belum lagi tensi politik di Palopo akhir-akhir ini naik. Hal ini semua yang menjadi pertimbangan Palopo zona merah. (*)