HeadlineKALTIM

Saran Ketua DPRD Kutim Cegah Kejahatan, Aktifkan Pos Ronda

1119
×

Saran Ketua DPRD Kutim Cegah Kejahatan, Aktifkan Pos Ronda

Sebarkan artikel ini
Ketua DPRD Kutim, Joni.

KUTIM – Tindak kriminal bisa terjadi kapan saja. Untuk itu, dibutuhkan antisipasi agar tindak kejahatan tidak terjadi.

Untuk mencegah tindakan kejahatan terjadi di masyarakat, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Joni mempunyai saran kepada masyarakat. Saran ini dapat diterapkan di lingkungan mereka.

Joni mengatakan, keamanan haruslah diperketat untuk meminimalisir tindakan kejahatan di masyarakat. Apalagi, tindakan kejahatan kerap kali terjadi saat korbannya lengah.

Untuk mengantisipasi tindak kejahatan terjadi, Joni meminta agar masyarakat memiliki inisiatif dalam menjaga keamanan lingkungannya. Salah satu contohnya adalah dengan membangun pos-pos keamanan di tiap RT.

Hal ini dianggap lebih efektif dalam meminimalisir tindakan kejahatan di Kutai Timur. “Contohnya membuat pos-pos jaga atau pos kamling. Jadi masyarakat harus inisiatif juga dalam menjaga lingkungan mereka,” kata Joni.

Menurut Joni masalah keamanan tidak boleh 100 persen diserahkan kepada aparat kepolisian. Sebab, personil Polri di Kutim terbatas, ditambah dengan luas Kutai Timur.

“Personil Polri di Kutim berapa aja. Paling mereka melakukan patroli keliling. Apalagi mereka tidak bisa full 24 jam kan,” kata Joni.

Joni menilai mengaktifkan pos penjagaan adalah hal yang paling mudah dilakukan masyarakat. Selain itu, pos ronda atau penjagaan ini dapat mencegah orang luar masuk untuk membuat onar di kampung mereka.

“Diaktifkanlah pos jaganya itukan. Kalau di kampung, biasanya dibangunkan dari ADD. Jadi tiap RT ada pos ronda. Kalau malam, warga yang piket patroli keliling kampung,” ungkapnya.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga meminta kesadaran masyarakat untuk taat dan tertib dengan aturan RT.

“Harus punya kesadaranlah, apa yang disarankan RT. Sebab, suatu masyarakat juga perlu RT. Kalau tidak bermasyarakat susah. Kalau ada apa-apa ditinggal orang,” tuturnya.

“Mau tidak mau harus diaktifkan itu, paling tidak kita jaga lingkungan kita, anak dan istri kita. Kalau itu sudah tertib, Insya Allah semua aman,” imbuhnya.

Joni berharap, masyarakat Kutai Timur tetap bersatu dalam menjaga keamanan lingkungan mereka. (adv)