Malili, Smarnews – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Luwu Timur, Aripin berjanji akan mencari solusi untuk menyelesaikan polemik di Blok Tanamalia (Loeha Raya).
Seperti diketahui, polemik di wilayah tersebut terjadi antara masyarakat dan PT Vale Indonesia. Itu bermula, saat perusahaan tambang nikel terbesar di Indonesia itu melakukan konsesi lahan.
Sementara hal itu ditentang keras oleh masyarakat setempat. Sebab, Blok Tanamalia telah menjadi lokasi perkebunan merica (lada) masyarakat.
Aripin menyatakan komitmennya untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat dalam persoalan ini.
Itu ia sampaikan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Aliansi Masyarakat Petani Lada Loeha Raya yang menghadirkan perwakilan Pemerintah Kabupaten, BPN Luwu Timur, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, serta sejumlah anggota DPRD Luwu Timur.
Menurutnya, lokasi tersebut memiliki nilai penting bagi masyarakat, sebab sudah menjadi tempat pencarian nafkah.
“Kami memahami bahwa Blok Tanah Malia memiliki nilai penting bagi masyarakat sebagai lokasi perkebunan lada, yang telah menjadi mata pencarian sebagian besar penduduk di wilayah tersebut,” katanya.