DaerahHeadlineSport

Target Lima Besar, Palopo Utus 21 Atlet di Peparprov 2022

1
×

Target Lima Besar, Palopo Utus 21 Atlet di Peparprov 2022

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palopo melepas 21 atlet untuk mengikuti Peparprov 2022 di Kota Makassar.

Palopo, Smartnews – Sebanyak 21 atlet Kota Palopo siap bersaing dalam ajang Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) ke-5 Sulawesi Selatan tahun 2022 di Makassar.

21 orang atlet bersama 10 orang pendaping dan tiga penerjemah telah di lepas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palopo, Firmanza DP di Ruang Rapat Bappeda Palopo, Jumat 2 Desember 2022.

Sekda berharap, kontingen mengikuti Peparprov sesuai jadwal dan dapat kembali dengan selamat. Ia juga berharap atlet meraih medali emas di setiap cabor yang diikuti.

“Semoga dapat memperoleh prestasi dari setiap cabang olahraga yang diikuti,” harapnya.

“Mari kita semua berdoa agar para atlet dapat meraih prestasi yang membanggakan. Kepada pendamping diharapkan untuk selalu memberikan pelayanan dan dukungan yang terbaik bagi para atlet yang bertanding,” tambahnya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Palopo, Zulkifli, mengatakan National Paralympic Committee (NPC) sudah beberapa tahun berpisah dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan telah berdiri sendiri.

“Jadi pembinaan atlet langsung dari NPC sendiri,” katanya

Meskipun diterpa berbagai kendala dalam melatih atlet, namun NPC Palopo tetap semangat.

Prestasi atlet disabilitas Palopo bahkan tidak kalah dari atlet lain pada umumnya meskipun selama ini tidak terekspos.

“Semoga bisa mencapai prestasi yang lebih tinggi, bahkan sampai ke tingkat dunia. Semoga Palopo menjadi simbol keberhasilan untuk pembinaan atlet disabilitas,” harap Zulkifli.

Sementara itu, Ketua NPC Palopo, Burhan mengatakan, kontingan Palopo selalu masuk lima besar ajang Peparprov. Olehnya itu, mereka kembali menargetkan masuk lima besar.

“Palopo akan memberangkatkan 21 orang atlet, 10 pendamping official, dan tiga orang penerjemah,” tuturnya.

NPC sempat putus asa tidak dapat berangkat karena terkendala biaya. “Atlet latihan hanya bermodal semangat dengan minimnya tempat latihan, namun tetap bertekad untuk menjadi juara,” paparnya. (*)