DaerahHeadline

Terungkap! Ini Empat Faktor Kasus Bunuh Diri Marak di Toraja

181
×

Terungkap! Ini Empat Faktor Kasus Bunuh Diri Marak di Toraja

Sebarkan artikel ini

“Kemudian yang doktrin dikatakan dia masuk dalam kategori fatalistik, misalnya kasus bunuh diri yang pernah terjadi pada nenek usia 53 tahun yang bunuh diri dan menitip kerbau tiga ekor untuk acara kematiannya,” jelasnya.

Sebab katanya, mayoritas masyarakat Toraja masih percaya dengan adat istiadat.

“Karena masyarakat Toraja percaya bahwa orang yang meninggal dan dipotongkan kerbau sebanyak tiga ekor itu akan selamat,” ujarnya.

“Saya ambil contoh lagi ketua lembaga yang bunuh diri karena tidak sanggap lagi menahan beban amanah yang diberikan kepadanya, itu termasuk kategori altruistik,” imbuhnya.

Berikut empat subtipe bunuh diri menurut Emile Durkheim:

1. Bunuh diri egoistik adalah bunuh diri yang dilakukan seseorang karena merasa kepentingan sendri lebih besar dari kepentingan kesatuan sosialnya.

2. Bunuh diri altruistik adalah bunuh diri karena merasa dirinya menjadi beban masyarakat atau karena merasa kepentingan masyarakat lebih tinggi dibandingakan dengan kepentingan dirinya, bunuh diri ini dipandang sebagai kewajiban yang dibebankan masyarakat.

3. Bunuh diri anomi adalah bunuh diri yang dilakukan seseorang akibat situasi anomi (tanpa aturan) sehingga kehilangan arah dalam kehidupan sosialnya.

4. Bunuh diri fatalistik adalah bunuh diri yang dilakukan seseorang karena adanya kondisi yang sangat tertekan,dengan adanya aturan, norma, keyakinan dan nilai-nilai dalam menjalani interaksi sosial sehingga orang tersebut kehilangan kebebasan dalam hubungan sosial tersebut. (*)