Palopo, Smartnews – Investasi bodong belakangan ini, menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Modus para pelaku beragam, mulai dari arisan online hingga bisnis ternak ayam.
Di Kota Palopo tercatat ada sekitar 200 orang diduga menjadi korban, dengan total kerugian mencapai Rp 3 miliar.
Seorang korban inisial D mengaku menderita kerugian sebesar Rp6 juta setelah menginvestasikan uangnya sejak Januari.
Ia dijanjikan akan cair pada Februari namun hingga saat ini belum juga diterima. Korban lainnya inisial A juga mengalami hal serupa.
Uangnya yang telah disetorkan ke arisan tersebut tak kunjung diberikan kembali oleh owner yang sudah hilang tanpa kabar.
Sementara itu, korban dengan inisial S mengalami kerugian yang lebih besar, yaitu mencapai Rp300 juta.
Investasi bodong yang ia alami berkedok ternak ayam dan telah dimulai sejak tahun 2021.
Korban diiming-imingi penghasilan 30 persen setiap bulannya dari bisnis tersebut.
Awalnya, S sering menerima keuntungan dari hasil investasi, namun pada tahun 2023 ia tak lagi mendapat keuntungan apapun.
Setelah berusaha menghubungi ownernya, S dan beberapa korban lainnya mendatangi rumah pelaku, namun pelaku tak ditemukan.
Kapolsek Wara, AKP Jon Paerunan, mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki kasus dugaan penipuan ini.
Beberapa korban sudah melapor terkait investasi bodong tersebut dan polisi masih mendalami kasus tersebut.
Total uang yang dibawa lari oleh pelaku diperkirakan mencapai Rp3 miliar.(*)
