DaerahPemerintahan

Sagu Luwu Utara Terima Sertifikasi dari Kementan

142
×

Sagu Luwu Utara Terima Sertifikasi dari Kementan

Sebarkan artikel ini
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat menyampaikan sambutan pada Rapat Paripurna dalam rangka HUT XXIII Kabupaten Luwu Utara. (Dok. Kominfo Luwu Utara)

Masamba, Smartnews – Kementerian Pertanian (Kementan) secara resmi memberikan sertifikasi untuk sagu di Luwu Utara. Sagu ini diberi nama Sagu Tana Luwu.

Dengan terbitnya sertifikasi ini, maka Luwu Utara sudah bisa melakukan pengadaan benih dan bibit.

Sertifikasi ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara, Balai Palma Manado, dan Universitas Hasanuddin (Unhas).

Hal tersebut dikatakan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani dalam sambutannya di puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Luwu Utara XXIII, Kamis 12 Mei 2022.

“Dengan terbitnya sertifikasi ini, maka pengadaan benih dan bibit sagu sudah dapat diperoleh di Luwu Utara. Tidak perlu lagi ke Meranti di Provinsi Riau Kepulauan yang selama ini menjadi pemasok bibit sagu bersertifikasi,” katanya.

Di hadapan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, Indah mengatakan, salah satu varietas tanaman pangan yang dapat menghidupi masyarakat adalah tanaman sagu.

“Jadi kalau kita bicara histori sagu itu cukup panjang. Sebab sebelum masyarakat Tana Luwu mengenal padi dan beras, makanan pokoknya adalah sagu. Khusus untuk Luwu Utara lambang daerahnya adalah pohon sagu. Pemda kemudian berkomitmen bagaimana membudidayakan sagu karena terkait dengan sejarah dan identitas masyarakat Tana Luwu,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Indah juga menyampaikan bahwa hingga saat ini Kabupaten Luwu Utara tetap menjadi salah satu kabupaten penyangga pangan dan tetap mempertahankan posisinya sebagai lumbung beras di Sulawesi Selatan dengan luas lahan di angka 28.992,92 Hektare dengan tingkat produktifitas 5,75 ton/ hektare dengan capaian surplus beras sebesar 87.373,49 ton pada tahun 2021.

“Komoditas lain yang cukup berperan dalam pertumbuhan ekonomi Luwu Utara adalah sub sektor perkebunan terutama sawit dan kakao,” sebut Indah.

Berdasarkan data tahun 2021, produksi kakao Luwu Utara sebesar 28.573,37 ton dengan tingkat produktifitas 1,005 ton/ hektare. Dengan tetap mengandalkan varietas lokal MCC-02. Sementara produksi kepala sawit sebesar 386.174,60 ton dengan tingkat produktifitas 23.786 ton/ hektare.

Selain komoditas tanaman pangan dan perkebunan, komoditas lain yang cukup berperan dalam perekonomian Luwu Utara adalah produk hasil perikanan dan peternakan. (*)