DaerahKALTIM

Ancaman Kebakaran Buat Warga Risau, Anggota DPRD Kutim : APBD Dapat Digunakan untuk Pengembangan Damkar

502
×

Ancaman Kebakaran Buat Warga Risau, Anggota DPRD Kutim : APBD Dapat Digunakan untuk Pengembangan Damkar

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kutai Timur, Jimmi saat reses di Sangatta Utara.

KUTIM – Setiap memasuki musim kemarau, satu yang jadi ketakutan masyarakat Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Hal itu adalah ancaman bencana kebakaran.

Ketakutan masyarakat Kutai Timur ini dirasakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Jimmi. Dia menjelaskan ketakutan itu merupakan hal yang lumrah karena kebakaran di Kutim bisa meningkat saat musim kemarau.

Tak hanya itu, ancaman kerugian materil mengancam masyarakat bila kebakaran sampai terjadi. Belum lagi jatuhnya korban jiwa yang tak jarang ada saat musibah kebakaran.

Meski begitu, Jimmi meminta masyarakat untuk tenang dan tidak cepat panik menanggapi isu tersebut. Dia menjelaskan, armada Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kutim sudah lengkap. Hanya saja, mereka sering terkendala di rute dan medan yang sulit dilalui.

“Jadi memang kemarin juga armadanya sebenarnya sudah siap, armada untuk menanggulangi kebakaran. Hanya saja kendala yang mereka alami kan jalan untuk masuk ke lokasi titik kebakaran itu,” kata Jimmi menyinggung kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kutim itu mengatakan peralatan tersebut bersumber dari bantuan dana bagi hasil dan dana reboisasi (DBH DR).

“Itu kan kemarin beberapa tahun sebelumnya kan sudah ada bantuan dari DBHDR, dan itu armada sudah lengkap,” ungkapnya.

Walau demikian, politisi Partai Kesejahteraan Rakyat (PKS) itu menambahkan masih saja ada peralatan yang harus ditambah mengingat kebakaran bisa terjadi di tengah hutan.

“Jadi masih ada peralatan yang kurang memadai untuk bagaimana bisa melaksanakan pemadaman di tengah-tengah hutan,” katanya.

Menyadari kekurangan itu, Jimmi tak lantas pasrah. Dirinya bersama anggota DPRD Kutim selalu mencari cara terbaik agar kekhawatiran masyarakat tentang kebakaran dapat diredam.

Dia bahkan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas armada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kutai Timur melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD.

“Pastinya kita akan evaluasi lagi terkait dengan peralatan apa sih yang kurang. Memang berakhirnya DBHDR itu kan tahun 2024 ini kemarin, jadi sudah tidak ada lagi, kemungkinan APBD yang harus dipakai untuk mengembangkan,” tuturnya.

Jimmi berharap masyarakat tak lagi risau dan khawatir akan bahaya kebakaran. “Kami berkomitmen untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat terkait kebakaran,” tandasnya. (adv)