HeadlineKALTIM

Antisipasi CSR Beasiswa Perusahaan Jatuh ke Warga Luar Kutim, Anggota DPRD Minta Penyaluran Beasiswa Dilakukan di Disdikbud

533
×

Antisipasi CSR Beasiswa Perusahaan Jatuh ke Warga Luar Kutim, Anggota DPRD Minta Penyaluran Beasiswa Dilakukan di Disdikbud

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kutim, dr Novel Tyty Paemboman.

KUTIM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), dr Novel Tyty Paemboman menyarankan agar penyaluran beasiswa dilakukan satu pintu, yakni di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Hal itu diungkapkan belum lama ini kepada awak media.

Dia mengatakan, banyak perusahaan di Kutai Timur memberikan CSR berupa beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa. Hanya saja, penyaluran itu menurut dr Novel menjadi tidak tepat sasaran.

Pasalnya, ada beberapa kasus, pemberian beasiswa diberikan kepada mereka yang ada di luar Kutim. Padahal perusahaan itu berada di Kutai Timur.

“Setiap perusahaan mencari nafkah di Kutim, di 18 Kecamatan Kutim, ketika ada CSR beasiswa, itu sebaiknya diberikan kepada anak-anak di Kutim. Beasiswa dari perusahaan maupun dari Pemerintah harus diatur baik, dikoordinasikan supaya tidak simpang siur, jadinya orang bingung,” ungkap dr Novel.

“Okelah, perusahaan mau berikan beasiswa apa, jenjang apa, simpan di Dinas Pendidikan. Sebut saja ini punya perusahaan A, perusahaan B, ini punya pemerintah, supaya satu pintu. Supaya enak mengaturnya,” sambungnya.

Tak hanya itu, sistem ini dianggap dapat meredam gejolak dan kecurigaan masyarakat mengenai penyaluran beasiswa. Selain itu, sistem ini dianggap dapat membuat masyarakat Kutai Timur punya peluang yang sama untuk mendapatkan beasiswa.

Tak hanya itu, dia juga meminta kepada Disdikbud untuk membuat regulasi yang ketat mengenai pemberian beasiswa. Pasalnya, ditemukan ada beberapa penerima beasiswa dari golongan mampu, sementara dari yang tidak mampu, tak mendapatkan beasiswa.

“Jadi pembagian beasiswa tiap jenjangnya teratur. Mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Tapi harus juga diperketat. Jangan juga yang mampu dapat beasiswa. Harus dilihat secara faktual, bahwa ini anak kurang mampu,” tuturnya.

Selain itu, dia juga meminta agar Disdikbud menyebarluaskan informasi mengenai beasiswa ini. Sehingga masyarakat dapat menerima informasi syarat penerima beasiswa secara terbuka.

“Masyarakat juga harus proaktif dalam menangkap peluang. Jangan hanya tinggal berpangku tangan tanpa berusaha melengkapi seluruh persyaratannya,” tandasnya. (adv)