KUTIM – Musibah kebakaran kerap kali terjadi di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Hal ini menjadi perhatian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Abdi Firdaus.
Dia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim untuk lebih fokus dalam melakukan tindakan pencegahan daripada menunggu kebakaran baru dipadamkan. Hal itu diungkapkan saat Rapat Paripurna DPRD Kutim dengan agenda mendengarkan tanggapan Pemkab Kutim atas pandangan fraksi terhadap dua Raperda, Rabu (16/5/2024).
Wakil rakyat dari Partai Demokrat itu menilai, pencegahan bahaya kebakaran lebih baik, ketimbang kecepatan dalam memadamkan api. Untuk itu, dirinya mendorong Pemkab Kutim untuk melakukan upaya pencegahan kebakaran.
Tak hanya itu, Abdi Firdaus juga menyarankan Pemkab Kutim untuk menambah anggaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kutim. Tambahan anggaran ini dimaksudkan untuk memaksimalkan kinerja mereka di lapangan.
“Kami juga menyarankan agar armada Damkar ditambah. Kebanyakan kebakaran besar di Kutim itu karena kurangnya armada dalam menjinakkan api,” jelasnya.
Anggota Komisi C DPRD Kutim itu juga meminta pompa manual untuk disiapkan di desa-desa. Dia menilai, keberadaan pompa manual di desa dapat membantu memadamkan api saat terjadi kebakaran.
“Ini permintaan yang tak kalah penting. Pompa manual ini dapat membantu dalam memadamkan api, tapi unitnya terbatas di Kecamatan. Makanya kami sarankan untuk diadakan juga di desa-desa,” jelasnya.
“Kami juga menyarankan agar personil petugas kebakaran ditambah di Kecamatan. Dengan bertambahnya petugas kebakaran ini, diharapkan respon mereka lebih cepat apabila terjadi kebakaran,” sambungnya.
Dengan pencegahan dan antisipasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Abdi berharap kebakaran di Kutim dapat diminimalisir.
“Dengan masukan yang kami berikan ini, kami berharap kebakaran di Kutim ini dapat diminimalisir dan masyarakat bisa lebih paham langkah-langkah pencegahan kebakaran,” pungkasnya. (adv)
