PemerintahanPeristiwa

Perbaikan Jembatan Miring Ditarget Rampung 14 November

63
×

Perbaikan Jembatan Miring Ditarget Rampung 14 November

Sebarkan artikel ini
Terlihat ekskavator dan puluhan pekerja menormalisasi badan sungai serta membangun broncong untuk perbaikan Jembatan Miring Palopo, Rabu 14 November 2021.(foto: Smartnews.co.id)

Palopo, Smartnews – Upaya perbaikan Jembatan Miring Palopo terus dilakukan pihak rekanan. Rabu 10 November 2021, beberapa broncong terlihat berhasil dipasang untuk mengantisipasi gerusan air sungai pada bangunan bawah jembatan.

Selain itu, normalisasi badan sungai juga terus dilakukan. Sedikitnya lima ekskavator dikerahkan untuk menormalisasi badan sungai yang terletak di sisi kanan dan kiri jembatan.

Sekadar diketahui, hujan deras disertai angin kencang menerjang sebagian Tana Luwu yang meliputi Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, dan Kabupaten Luwu Timur, Minggu 30 Oktober 2021 malam.

Selain menyebabkan pohon tumbang, hujan deras juga menyebabkan debit air Sungai Salutete meningkat yang berdampak pada derasnya arus sungai. Aliran Sungai Salutete berada di antara dua daerah otonom, Kota Palopo dan Kabupaten Luwu.

Derasnya air sungai ini menggerus pondasi rumah warga di kedua sisi. Pondasi Jembatan Miring juga ikut tergerus akibat derasnya aliran sungai. Akibatnya, sejumlah rumah warga di kedua wilayah, Kota Palopo dan Kabupaten Luwu, terancam ambruk.

Satlantas Polres Palopo memutuskan menutup untuk sementara waktu Jembatan Miring karena mengalami retak.

Dihubungi, Sabtu 6 November 2021, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan, Astina Abbas, mengatakan, perbaikan jembatan miring diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 14 hari.

“Pengerjaan perbaikan jembatan miring telah dilakukan sejak tanggal 1 November 2021 dengan masa pengerjaan selama 14 hari (14 November 20212),” kata Astina kepada Smartnews.co.id.

Astina menuturkan, perbaikan Jembatan Miring dilakukan dengan perkuatan bangunan bawah jembatan karena abutmennya menggantung sehingga nantinya diisi dengan campuran kemudian dibungkus dengan bronjong lalu ditopang dengan pilar.

Perkuatan bangun bawah jembatan bertujuan untuk perlindungan kepala pilar dari pergerakan horisontal dengan batang penahan dari beton bertulang.

Perlindungan kepala pilar terhadap pergerakan horizontal akibat tekanan tanah untuk sayap penahan dengan fundasi tiang dan sayap penahan dengan fundasi dinding penuh. Perkuatan kepala jembatan dengan penambahan pelat pada fundasi tiang.

Perlindungan kepala pilar dari pergerakan horisontal dengan angker, penambahan ketahanan terhadap gelincir pada kepala pilar dengan memberikan kepala tiang pada fundasi dengan melakukan pemberian kemiringan pada dasar fundasi dan pemberian Rib pada dasar fundasi langsung.

Selama masa pengerjaan perbaikan Jembatan Miring, seluruh kendaraan dari arah Palopo menuju Walmas (Kabupaten Luwu) dan sebaliknya, dialihkan ke jalur alternatif melalui Kelurahan Padang Lambe. Itupun berat kendaraan yang akan melalui jalur alternatif dibatasi maksimal 8,5 ton.

Adhy Hartono, Kepala Jembatan Timbang Walenrang, Kabupaten Luwu, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XIX Provinsi Sulawesi Selatan, mengtaakan, pembatasan berat kendaraan yang akan melintas di jalur alternatif dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan jalan dan jembatan yang ada di sepanjang jalur alternatif.

“Jalan dan beberapa jembatan yang ada di jalur alternatif tidak didesain untuk dilalui kendaraan dengan tonase tinggi. Jika dipaksakan maka dapat berakibat fatal dan akan semakin memperparah kemacetan,” kata Adhy, 4 November 2021.

Untuk mengukur berat kendaraan yang melintas, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XIX Provinsi Sulawesi Selatan memasang satu unit timbangan portable tepat di depan pintu gerbang Kawasan Industri Palopo (KIPA).

Jika dari hasil timbangan berat kendaraan melebihi 8,5 ton, maka akan disuruh putar balik.(*)