Belopa, Smartnews – Aliansi Wija To Luwu menyambangi Kantor Bupati Luwu, Senin 24 Januari 2022. Mahasiswa yang berasal dari berbagai lembaga itu, ingin mempertanyakan progres pemekaran Luwu Tengah, yang hingga saat ini masih mengambang.
Dari pantauan di lokasi, massa aksi dan petugas keamanan sempat terlibat saling dorong. Lantaran massa aksi yang meminta Bupati Luwu, Basmin Mattayang untuk hadir menemui massa aksi tak kunjung hadir.
Kecewa tak jua ditemu Bupati, para demonstran memaksa menerobos barisan petugas yang mengawal jalannya di depan Kantor Bupati Luwu.
Dalam aksinya, mereka meminta transparasi dokumen pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Luwu Tengah.
“Sejauh ini, baik Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi sama sekali tidak terbuka dan belum menunjukkan itikad baik untuk mengawal secara massive pembentukan Luwu Tengah,” Kata Jendral Lapangan (Jendlap) Aliansi Wija To Luwu, Arul dalam orasinya.
Arul menjelaskan, jika hari ini mereka sebagai Wija To Luwu hadir dengan semangat yang baru untuk memperjuangkan pembentukan Luwu Tengan dan Provinsi Tana Luwu.
“Kami mendesak Pemerintah Kabupaten Luwu, untuk mempercepat pembentukan DOB Luwu Tengah,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Aliansi Wija To Luwu, memblokade jalan Trans Sulawesi tepatnya di perbatasan Palopo-Luwu, Minggu 23 Januari 2022.
Akibatnya, arus lalulintas di wilayah tersebut sempat lumpuh total. Aksi unjuk rasa ini, untuk memperingati Hari Perjuangan Rakyat Luwu (HPRL) yang diperingati setiap 23 Januari setiap tahunnya.
Dalam aksinya, Aliansi Wija To Luwu mendesak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memprioritaskan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Luwu Tengah (Walenrang-Lamasi).
“Kami mendesak Kemendagri untuk memprioritaskan pemekaran DOB Luwu Tengah,” kata Jendral Lapangan Aksi, Arul dalam orasinya. (Rif)