HeadlineKALTIM

Tak Jadikan Kebakaran Sebagai Tontonan, Anggota DPRD Kutim Minta Pemkab Lakukan Sosialisasi

1
×

Tak Jadikan Kebakaran Sebagai Tontonan, Anggota DPRD Kutim Minta Pemkab Lakukan Sosialisasi

Sebarkan artikel ini

KUTIM – Saat terjadi kebakaran, biasanya masyarakat akan beramai-ramai menyaksikan musibah itu. Mereka seakan menonton hiburan saat kebakaran terjadi.

Hal ini menjadi sorotan anggota komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Sobirin Bagus. Dia menilai, hal ini tidak mencerminkan kepedulian kepada korban.

Bukan cuma itu, Sobirin Bagus menilai sikap masyarakat yang menjadikan musibah kebakaran sebagai tontonan dapat menganggu kerja Pemadam Kebakaran.

Untuk itu, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu meminta masyarakat untuk lebih dewasa saat terjadi peristiwa kebakaran. Dia juga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim untuk mengambil langkah untuk meminimalisir masyarakat menjadi peristiwa kebakaran sebagai tontonan.

Salah satu langkah yang dapat diambil Pemkab Kutim yaitu melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi ini untuk menyadarkan masyarakat agar tidak menghalangi kerja pemadam kebakaran.

“Jadi ini perlu disosialisasikan bareng-bareng. Masyarakat diberikan pemahaman dan penyadaran bagaimana bikin jalan itu yang cukuplah manakala ada pemadam kebakaran,” katanya, Rabu (19/6/2024).

Fenomena ini kata Sobirin mengalahkan antusias saat ada artis ibukota berkunjung ke Kutim. Untuk itu, dia mengatakan wajar bila petugas kebakaran kesulitan.

“Nahh ini masyarakat Kalau ada terjadi kebakaran itu melebihi hadirnya artis Ibu Kota. Mereka nonton penuh itu jalan sehingga menyulitkan bagi petugas. Boleh nonton dari rumah masing-masing, dari kejauhan,” sambungnya.

Dia berharap, masyarakat Kutai Timur dapat lebih dewasa dalam menyikapi peristiwa kebakaran. Dengan demikian, petugas kebakaran juga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

“Jadi jangan memadati area kebakaran, ini menyulitkan nanti kalau kena mobil kan malah tambah berbahaya lagi ini,” tandasnya.

“Ya jadi api di Kota Sangatta itu lebih populer atau lebih digemari daripada artis Ibu Kota karena yang hadir ketika kebakaran jauh lebih banyak dari pada kehadiran artis,” tukasnya terkekeh. (adv)