Palopo, Smartnews – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Perempuan Mahasiswa Unanda, menggelar aksi unjuk rasa di depan Rektorat Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo, Kamis 18 November 2021.
Dalam tuntutanya, mereka mendesak pihak kampus untuk segera memberi sanksi tegas kepada pelaku kekerasan seksual yang terjadi di Kampus Unanda.
“Drop Out (DO) mahasiswa yang diduga menjadi pelaku kekerasan seksual,” teriak Jenderal Lapangan (Jendlap) Aliansi Peduli Perempuan Mahasiswa Unanda, Juandi.
Tidak hanya itu, mereka juga meminta Rektor Unandan untuk segera mundur dari jabatannya, lantaran tidak melakukan upaya preventif untuk menindaklanjuti dugaan kasus kekerasan seksual yang dialami salah seorang mahasiswi Unanda.
“Hingga saat ini belum ada upaya-upaya atau langkah-langkah yang di ambil oleh parah pimpinan univesitas andi djemma termasuk bidang kemahasiswaan dalam hal ini wakil rektor tiga, sehingga kami memantapkan sikap untuk menggelar aksi protes,” tegasnya.
Para mahasiswa sempat memboikot Rektorat Unanda, lantaran mereka tidak puas mendengar penjelasan Wakil Rektor III Unanda.
Setelah melakukan pemboikotan gedung Rektorat, para mahasiswa ditemui oleh Wakil Rektor I dan Wakil Rektor III Unanda. Dihadapan para demonstran mereka berjanji menindaklanjuti aspirasi dari massa aksi dan akan melakukan rapat pembentukan komisi disiplin. (*)
Berikut Empat Poin Tuntutan Aliansi Peduli Perempuan Mahasiswa Unanda:
1. DO yang diduga pelaku kekerasan seksual
2. Copot WR 3
3. Mendesak rektor untuk turun dari jabatannya
4. Mendesak untuk pembentukan satuan Tugas Pelindungan Terhadap Perempuan.