HeadlineKALTIM

Pembangunan Pelabuhan Kenyamukan Tak Maksimal, Sekretaris Komisi C DPRD Kutim Beberkan Sebabnya

634
×

Pembangunan Pelabuhan Kenyamukan Tak Maksimal, Sekretaris Komisi C DPRD Kutim Beberkan Sebabnya

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Komisi C DPRD Kutim, Yusuf T Silambi.

KUTIM – Salah satu program multi years contract (MYC) yakni pembangunan Pelabuhan Kenyamukan tidak berjalan maksimal. Hal itu dikarenakan adanya permasalahan dalam proyek yang menelan anggaran Rp 1,2 Triliun itu.

Permasalahan itu diungkapkan Sekretaris Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Yusuf T Silambi. Dia mengatakan permasalahan itu cukup besar hingga membuat pembangunan itu tidak maksimal.

Bahkan, tahun 2023, terdapat Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp 43 miliar untuk proyek. Hal itu dikarenakan anggaran yang tersedia tidak terserap secara maksimal.

“Kalau dari anggaran sudah ada dan pasti ada. Yang pertama dari bantuan Perusahaan KPC, APBN dan juga dari APBD,” kata Yusuf kepada awak media belum lama ini.

Yusuf menjelaskan, permasalahan itu datang dari kontraktor, PT KPC. Bahkan pihak ketiga itu siap untuk bekerja secara maksimal. Hanya saja, hal itu tak dapat mereka lakukan lantaran kendala yang dihadapi.

“Kendalanya sekarang KPC mau kerja maksimal tapi ada kendala di lapangan sehingga anggaran yang sebelumnya sudah disiapkan pihak sana, hingga hari ini belum clear,” tambahnya.

Bukan cuma itu, DPRD Kutim sebenarnya telah mencari jalan keluar. Mereka bahkan telah memanggil Dinas PUPR. Namun, upaya yang dilakukan Dinas PUPR juga tak berhasil.

“Kami sebagai pengawas ya sudah memanggil dinas terkait dalam hal ini PU karena berkaitan dengan Perhubungan,” jelasnya.

“Dalam pandangan mereka katanya siap, tapi setelah turun ke lapangan tetap saja kendala,” imbuhnya.

Yusuf membeberkan kendala utama dari pembangunan Pelabuhan Kenyamukan adalah adanya pihak yang tidak setuju dengan pembangunan pelabuhan Kenyamukan.

“Saya sebagai anggota DPR melihat benang merah masalah ini sebenarnya ada di masyarakat. Karena ada masyarakat yang suka itu dibangun, ada juga tidak suka bahkan seakan-akan membatasi pemerintah untuk membangun,” papar dia.

Walaupun demikian, Yusuf optimis Pelabuhan Kenyamukan dapat terealisasi. Asalkan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur turun tangan dan mencari solusi terbaik dari permasalahan itu. (adv)