Alfaridzi mengutarakan, tidak adanya pembentukan awan juga menjadi penyebab panas yang diperoleh pada siang hari dapat langsung dilepaskan oleh bumi. Sehingga minimum biasanya cuaca dingin mencapai 19 derajat celcius.
“Tidak adanya panas yang terperangkap membuat udara lebih dingin. Dari 1 Juni jumlah curah hujan yang tercatat rata-rata 43 mm, sedangkan suhu udara minimum rata-rata 19 derajat celcius,” bebernya.
Sementara, Prakirawan BMKG Makassar, Agusmin menuturkan, dari segi geografis, wilayah Toraja memang berada pada daerah pegunungan atau dataran tinggi.
Hal itu kata dia, menyebabkan suhu lebih dingin dibanding daerah dengan topografi rendah. Selain itu, pada bulan Juni ini, dari gerak semu matahari, saat ini berada di lintang utara dan menjauh dari wilayah khatulistiwa.
Kondisi ini menyebabkan panas yang diterima khususnya wilayah Indonesia, tidak begitu signifikan saat malam hari. “Kondisi suhu udara akan lebih rendah di banding bulan-bulan lainnya,” papar Agusmin. (*)





